Tuesday, January 26, 2016

Dendrobium strebloceras

"Terbayar sudah penantianku selama 2 tahun"

Dendrobium strebloceras Rchb.f 1886


Dulu awal mulanya saya beli anggrek ini kondisi remaja (tinggi 20-30 cm, satu rumpun isi 3-4 batang) sekitar 2 tahun yang lalu....
Harusnya sih kalau di rawat baik2 di bawah greenhouse dgn lingkungan terkontrol, dalam waktu setahun sudah mulai belajar bunga..
Tapi si anggrek yang satu ini saya rawat agak sedikit ekstrim, terpapar bebas tanpa naungan kehujanan dan kepanas, alhasil ancurrrr wkwkwk
Setiap bertunas sering gagal maning, itu yg bikin ga berbunga-berbunga..

Lama-lama dia beradaptasi dan semakin kuat terhadap cuaca, dan mulai belajar bunga di usia 2 tahun.
Untungnya saja keluar bunga dengan form yang bagus he3x
Tanduknya melintir 3-4 kali dan tegak lurus hohoho

Worth it!!

Thursday, January 7, 2016

Vanda foetida

Aroma bunganya cukup nyeleneh, seperti obat...

Vanda foetida J.J.Sm. 1906

Sesuai dengan namanya foetida yang berarti "bau", kontras dengan tampilan bunganya yang sangat cantik.
Vanda yang satu ini hanya terdapat di Pulau Sumatra, Indonesia.


Menurutku Vanda ini merupakan salah satu vanda terbaik yang dimiliki Indonesia...

Mengapa ? karena bentuk bunganya yang bulat rapat dan datar. Fitur bunga seperti model V. foetida ini sangat jarang ditemui di spesies Vanda lainnya. Biasanya jenis Vanda spesies mempunyai kelopak bunga yang melipat kebelakang seperti sayap dan jarak antar kelopak bunganya tidak rapat (not overlapping).


Variasi warna bunga V. foetida biasanya putih-pink pucat hingga pink yang cukup tegas. Variasi warna ini biasanya timbul akibat pengaruh suhu iklim lingkungan. Di tempat yang sejuk biasanya akan memunculkan warna yang lebih pink, sedangkan di tempat hangat dengan cahaya matahari intens akan menghasilkan warna bunga agak putih.

Vanda foetida insitu, Pagar Alam, Sumatra..

Dokumentasi oleh Besemah Orchids

Cukup mudah untuk merawat anggrek ini, asalkan kita menyiram dan memupuknya secara teratur.
Pertumbuhannya pun termasuk cepat, ukuran anggrek ini bisa sangat besar dan memakan tempat. Jadi kita harus meletakkannya di tempat yang banyak angin dan cukup bebas kiri kanannya. Sebisa mungkin disesuaikan dengan kondisi dihabitatnya seperti contoh foto di atas.

Kunci sukses agar anggrek ini rajin berbunga dan kuntumnya banyak adalah di sinar matahari. Anggrek ini senang sinar matahari yang sangat terang tapi tidak boleh langsung nanti daunnya bisa menguning. Pemupukan seminggu 2 x menggunakan NPK seimbang atau NPK pembungaan.

Jika sudah kerasan hidupnya, anggrek ini bisa berbunga hingga sebulan sekali tanpa mengenal musim. Free flowering!

Visit My Facebook

Wednesday, January 6, 2016

Bulbophyllum cornutum

Meskipun bunganya kecil, tetapi wanginya luar biasa...

Bulbophyllum cornutum [Blume]Rchb.f 1861


Anggrek saya yang satu ini kebetulan berasal dari hutan Jawa Barat. Secara umum, B. cornutum dapat ditemukan di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.

Uniknya anggrek ini adalah wanginya yang cukup kuat, aromanya pun cukup segar seperti buah anggur...
Saking wanginya, ketika mekar anggrek ini pasti akan mengundang banyak serangga seperti lebah atau lalat buah untuk hinggap di bunganya yang memiliki lidah yang bisa mengayun seperti jungkat-jungkit. Jika saya perhatikan, fitur lidah yang dapat goyang pada jenis Bulbophyllum sepertinya berfungsi untuk menjerat serangga yang hinggap agar terpeleset dan menempel di anther cup nya sehingga pollennya dapat terbawa oleh serangga tersebut.

B. cornutum sedang dihinggapi serangga

Anggrek ini tergolong ke dalam anggrek dataran menengah hingga dataran tinggi (900-1700 dpl), dengan kata lain membutuhkan iklim sejuk agar tumbuh optimal. Membutuhkan cahaya teduh dengan kelembapan tinggi dan sirkulasi udara yang mengalir kencang. Paling baik jika ditanam menggunakan media pakis cacah yg di campur media tanam siap pakai berbahan dasar sekam bakar yang biasa dijual di toko tanaman hias.

[Insitu] Dendrobium lancifolium

Wujud tanaman anggrek ini menyerupai rumput liar...

Dendrobium lancifolium A. Rich. 1834
D. lancifolium banyak tersebar di daerah Indonesia bagian timur hingga ke Papua.



Anggrek ini tidak sengaja saya temukan sewaktu dalam perjalan menuju Toraja dari Makassar menggunakan mobil...
Tepatnya saat berada di daerah Enrekang, sepanjang jalan kiri dan kanannya tanah mulai mengering dan ditumbuhi semak-semak rerumputan. Selama di mobil saya memasang "mata anggrek" seraya memandangi vegetasi-vegetasi yang ada di sepanjang jalan via jendela mobil.... *ngarep nemu anggrek, Sulawesi gituloh anggreknya pasti ora umum dan khas daerah timur hehe3x

Akan tetapi tidak diduga ternyata pada semak rerumputan itu ada anggreknya!!


Bunga anggrek ini berwarna pink mencolok. Rasa-rasanya akan sangat sulit menemukan anggrek ini ketika tidak berbunga karena wujudnya yang menyerupai rumput liar.

Pada saat itu saya tidak mengambil anggreknya, hanya ambil foto saja karena melihatnya hidup dan berbunga di habitat rasanya lebih menakjubkan hati daripada mengkoleksinya....

Dendrobium discolor

"Yang bergelombang kriting kriwil-kriwil itu eksotis!"
begitulah kira-kira kata mereka penggemar Dendrobium he3x

Dendrobium discolor Lindley 1841

Dendrobium discolor "Merauke"

Dendrobium discolor merupakan anggrek genus Dendrobium dari section spatulata. Anggrek ini tersebar mulai dari kepulauan Tanimbar, Papua, hingga ke Australia. Anggrek ini pada umumnya hidup di dataran rendah dekat pantai baik menempel di pepohonan atau di atas bebatuan tebing dengan iklim panas dan matahari penuh!

Bunganya harum semerbak lembut semilir-semilir ketika tertiup angin....


 Dendrobium discolor "Merauke"

Menurut saya anggrek ini cukup luar biasa, kritingnya ora umum!, Joss!
Menurut literatur yang ditulis P. J. Cribb anggrek ini dapat tumbuh hingga batangnya mencapai 5 meter dengan diameter 5 cm....
ini anggrek apa bambu ya bongsor2 teuing wekekekek :D



Sosok plant D. discolor penulis

Untuk tumbuh optimal anggrek ini membutuhkan sinar matahari yang terang hingga langsung (fullsun/open shade) juga iklim dengan suhu dataran rendah yang notabene nya panasss...
Tapi masih cukup toleran hingga 1000 m dpl, jika terlalu dingin biasanya akan susah tumbuh tunas atau kerdil.

Secara garis besar anggrek ini cukup mudah untuk dirawat nggak neko-neko, tidak ada catatan khusus.

Ati-ati keracunan mumet ndas ora iso turu wkwk!


Phalaenopsis amabilis

Siapa sih yang tidak tahu anggrek yang satu ini ?

Phalaenopsis amabilis [L.] Blume 1825



Phalaenopsis amabilis atau yang biasa disebut anggrek bulan merupakan salah satu kekayaan alam tanah air Indonesia. Anggrek yang sangat indah ini menyandang gelar Puspa Pesona Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden No. 4 Tahun 1993. Gelar tersebut diberikan karena selain keindahan bunga itu sendiri juga karena persebaran anggrek ini menyebar luas di berbagai kepulauan di Indonesia.


Keunggulan anggrek ini adalah sifat daya juang hidupnya tinggi dan bunganya yang meriah dengan tangkai bunga yang kuat dan menjulang ke atas menjadikan anggrek ini digunakan sebagai induk silang anggrek-anggrek hibrida. Anggrek-anggrek bulan hibrida berbunga bulat lebar yang biasa kita jumpai di pasaran pada umunya ada keturunan dari Phalaenopsis amabilis.

Cukup mudah untuk memperbanyak anggrek ini melalui bijinya. Pada umunya untuk menumbuhkan biji anggrek harus membutuhkan bantuan lab., akan tetapi P. amabilis dapat tumbuh dari biji dengan ditebar secara tradisional. Berikut ini adalah tips menumbuhkannya yang saya kutip dari Facebook : Jalak Harupat :

Sumber : Fb Jalak Harupat

Anggrek ini sangat robust dan rajin berbunga sehingga sangat cocok bagi para pemula yang sedang belajar merawat dan mengenal anggrek.
Perawatannya bisa ditanaman dengan pot berisi media pakis cacah atau diikat pada pakis slab.
Cahaya matahari terang tapi tidak terkena matahari langsung, sirkulasi udara harus kencang, dan penyiraman regular sehari minimal satu kali dengan lingkungan yang cukup lembab agar pertumbuhan akar dan daun bisa maksimal. Pemupukan menggunakan pupuk slow release memberikan hasil yang cukup baik.

Phalaenopsis javanica

Phalaenopsis javanica J.J.Sm. 1918

Sangat menarik untuk membahas anggrek yang satu ini. Meskipun ukuran bunganya tergolong kecil, akan tetapi anggrek ini merupakan jenis yang cukup prestisius dan sangat diburu oleh para kolektor anggrek baik dalam maupun luar negeri serta memiliki harga yang mahal. Begitu seru untuk mendapatkan jenis yang satu ini, terutama yang berwarna merah mencolok.

Apa sih yang membuatnya begitu diburu kolektor anggrek ?


Ada beberapa hal sebenarnya yang dapat membuat sebuah anggrek menjadi sangat diincar.
Pertama, anggrek tersebut adalah anggrek yang sudah sangat langka baik di habitatnya maupun peredarannya di tangan kolektor anggrek dan berstatus dilindungi.
Kedua, anggrek tersebut merupakan jenis anggrek unggulan jika dijadikan induk silangan.
Ketiga, anggrek tersebut memiliki bentuk tanaman dan bunga yang unik, warna atau wangi yang luarbiasa.

Phalaenopsis javanica ini menurut saya dia menjadi begitu diincar karena memiliki semua kriteria tersebut.

Saat ini Phalaenopsis javanica ditemukan di Jawa Barat dan di Sumatra. Phalaenopsis javanica yang berasal dari Jawa Barat masih tetap menjadi primadona di kalangan kolektor dan memiliki harga yang paling mahal.

Apa sih yang membuat Phalaenopsis javanica Jawa Barat lebih superior dari yang Sumatera ?
Phalaenopsis javanica Jawa Barat pada umumnya memiliki warna merah yang sangat kuat dengan garis urat bunga yang kontras, fitur ini jarang ditemukan pada Phalaenopsis javanica yang berasal dari Sumatra karena pada umumnya yang dari Sumatra berwarna lebih pucat atau tidak tegas (dominan putih). Selain itu, P. javanica Jawa Barat sudah sangat susah ditemukan di habitatnya sehingga untuk memiliki spesimen yang masih asli hutan atau biasa disebut dengan istilah jungle membutuhkan pengorbanan uang dan waktu pencarian yang cukup menguras.

Phalaenopsis javanica "Jawa Barat"

Phalaenopsis javanica "Sumatra"

Untuk perawatannya, jenis ini tidak begitu sulit. Anggrek ini termasuk anggrek dataran menengah (sekitar 700-1000 dpl) membutuhkan suhu iklim sekitar 20 hingga 30 derajat Celcius dengan kelembapan hingga 80% yang didukung sirkulasi angin yang sangat mengalir dan cahaya teduh teras.
Akan tumbuh dengan baik jika terkena air hujan tetapi dibawah naungan paranet teduh sekitar 60-80%.
Teknik penanaman yang direkomendasikan adalah ditempel pada pakis slab dengan diberi bantalan lumut hidup atau lumut spaghnum pada perakarannya. Penyiraman regular 1 hari 2 kali atau seperlunya jika media terlihat mulai kering. Penyiraman disarankan pagi sebelum jam 7 atau sore hari sekitar jam 5 saat suhu lingkungan agak dingin.
Pemupukan dengan jenis pupuk slow release memberikan hasil yang sangat baik.

Yang menjadi ironis untuk jenis ini adalah ancaman kepunahan karena habitatnya sudah banyak beralih fungsi menjadi perkebunan.
Selain itu P. javanica dengan variasi warna terbaik malah lebih banyak dimiliki dan dibudidayakan oleh kolektor luar negeri, sedangkan kolektor dalam negeri tidak banyak yang punya.